"Cabe-cabean" Berisiko Tertular dan Tularkan HIV

"Cabe-cabean" Berisiko Tertular dan Tularkan HIV

KOMPAS.com - Remaja yang menawarkan seks demi uang atau yang kini populer dengan istilah "cabe-cabean" menghadapi risiko kesehatan yang tidak kecil. Mereka berisiko tinggi tertular dan menularkan HIV, serta infeksi menular seksual (IMS).
"Jika tidak menggunakan pengaman mereka sangat rentan tertular. Karena itu, penting bagi mereka untuk sadar akan penggunaan pengaman, seperti kondom," ujar seksolog dan spesialis andrologi, Wimpie Pangkahila saat dihubungi Kompas Health, Kamis (4/4/2014).
Wimpie mengatakan, prevalensi HIV pada kelompok remaja cukup tinggi, meskipun jumlahnya masih di bawah kelompok dewasa muda. Tetapi ini membuktikan bahwa remaja juga menjadi kelompok yang paling berisiko tertular dan menularkan HIV, termasuk IMS.
Data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional hingga Juni 2013 menunjukkan ada 1.996 kasus infeksi HIV baru pada kelompok usia 15-24 tahun. Maka seks pada remaja, termasuk fenomena "cabe-cabean", perlu menjadi perhatian untuk menekan meningkatnya angka penularan.
Kendati demikian, menurut Wimpie, kemungkinan remaja yang berhubungan seksual sudah banyak yang memakai pengaman. Alasannya mereka khawatir terjadinya kehamilan. Tapi tetap saja tidak ada jaminan mereka selalu memakai pengaman setiap berhubungan seksual sehingga mereka tetap berisiko tinggi untuk HIV dan IMS. Apalagi, tidak ada gejala klinis dari seseorang yang sudah terinfeksi HIV. 

Gejala terinfeksi HIV baru muncul jika seseorang sudah dalam tahapan AIDS, yaitu daya tahan tubuhnya sudah sangat rendah dan rentan terkena penyakit infeksi lainnya. Maka tidak heran jika seseorang yang terinfeksi HIV saat remaja baru tahu dirinya mengidap HIV ketika dewasa.
"Gejala infeksi HIV baru akan terlihat 5-10 tahun kemudian setelah terinfeksi. Itulah yang menyebabkan kebanyakan dari orang yang terinfeksi tidak menyadarinya," tutur pakar ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) Samsuridjal Djauzi, saat ditemui dalam kesempatan berbeda.
Wimpie menegaskan, hubungan seksual yang dilakukan secara tidak aman tentu berisiko. Baik itu penularan HIV, IMS, ataupun kehamilan yang tidak direncanakan sehingga berujung pada aborsi yang berpotensi mematikan.


Salam hangat dari saya, Reinhard Jonathan Silalahi

Sobat sedang membaca artikel tentang "Cabe-cabean" Berisiko Tertular dan Tularkan HIV dan sobat bisa menemukan artikel "Cabe-cabean" Berisiko Tertular dan Tularkan HIV ini dengan url http://reinhardjs.blogspot.com/2014/05/cabe-cabean-berisiko-tertular-dan.html, Sobat boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel "Cabe-cabean" Berisiko Tertular dan Tularkan HIV ini sangat bermanfaat bagi teman-teman Sobat, namun jangan lupa untuk meletakkan sumber link postingan "Cabe-cabean" Berisiko Tertular dan Tularkan HIV sebagai sumbernya

-Berilah komentar yang sesuai dengan Artikel
-Berilah komentar yang sopan
-Dilarang keras membuat link aktif di komentar
-Dilarang menggunakan kata-kata yang kasar dalam berkomentar
Jika sobat tidak memiliki akun gmail untuk berkomentar, sobat dapat memilih beri komentar sebagai -> pilih yang .." Name/URL ".. Lalu Isikan Nama sobat. Dan jika sobat memiliki blog jgn lupa untuk menuliskannya "URL"-nya ya.
Dan yang paling penting, jangan gunakan panggilan gan atau yang sejenisnya. Wkwk.
Salam hangat dari saya, Reinhard J.S

Blogger Follow Button Icon PNG
Scroll to top